Kunjungan PJ dan Tim "Darurat Pangan" di Kotamobagu
Kotamobagu (30/3), Penanggung Jawab (PJ) Darurat Pangan Provinsi Sulawesi Utara, Ir. Syafaruddin, P.hd melakukan kunjungan lapangan di Kota Kotamobagu. PJ didampingi Kepala BSIP Sulawesi Utara - Ir. Agussalim, MP, Kepala BPSI Tanaman Industri - Dr. Ir. Tedy Dirhamsyah, M.Si, dan Kepala BPSI Tanaman Palma - Dr. Stevie Karouw, STP, M.Si bersama staf.
Kegiatan diawali dengan koordinasi di Dinas Pertanian dan Perikanan Kotamobagu. Tim disambut oleh Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan (TP) - Dewi A. Dotu, SP, Kasie Lahan dan Irigasi - Rifani Hosang, SP, Kasie Penyuluhan Pertanian - Mashuri Tungkagi, S.PKP, petugas data - Haryati Iman, Koordinator BPP Kotamobagu Barat - Hadijah Manoppo dan perwakilan dari TNI Kodim 1303 Bolmong - Serka Heriman dan tim.
Dalam diskusi, Dewi Dotu menyampaikan bahwa sesuai SK Mentan, potensi sawah tadah hujan di Kotamobagu seluas 291,40 ha, namun berdasarkan hasil survei di lapangan, tidak terdapat lahan sawah tadah hujan. Hal ini sesuai hasil verifikasi yang dilakukan bersama Balai Wilayah Sungai Sulawesi I.
Adanya Potensi lahan kering seluas 1,264 ha dan Potensi lahan padi ladang seluas 20 ha disampaikan oleh Kasie lahan Rifani Hosang, tetapi di lapangan menunjukkan lahan tersebut merupakan lahan sawah irigasi yang beralih komoditas menjadi jagung dan hortikultura. Kerusakan dan pendangkalan saluran irigasi menyebabkan alih komoditas, ujar Hosang.
Dari Dinas pertanian sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU), tetapi belum ada tindak lanjut. Lanjut Rifani, bahwa keberadaan pompa eksisting penganggaran APBN-TP tahun 2017 sebanyak 2 unit dan 2018 sebanyak 10 unit dalam kondisi baik dan berada di kelompok tani (poktan) penerima.
Arahan PJ bahwa tidak adanya lahan tadah hujan dan lahan padi ladang di Kotamobagu serta adanya Perbedaan Data Potensi di SK Mentan dan lapangan, disarankan agar Kepala Dinas Pertanian Kotamobagu untuk segera menyurat ke Dinas Pertanian Provinsi, selanjutnya untuk diusulkan atas perbaikan pada data di pusat.
Lanjut kunjungan lapang di Bendungan Moayat di Desa Poyowa Besar I untuk melihat terjadinya pendangkalan saluran irigasi sehingga airnya tidak sampai ke lahan. Hal ini disarankan untuk segera memperbaiki saluran irigasi untuk mengatasi pendangkalan saluran air.
Sumber:
Tim Satgas Pompanisasi BSIP Sulawesi Utara-Kotamobagu-Bolmong.